"HELLO 2025, SIAPA AKU ?"
Selamat tahun baru 2025 (masehi) !
Tulisan ini gue cicil nulisnya sebelum tahun 2024 berlalu. Rasanya gue ingin menulis hal-hal baik dari sebuah perjalanan panjang di hidup gue sampai hari ini. Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan siapa diri gue, capaian apa saja yang telah gue lakukan selama hidup dan harus gue syukuri (sumpah ini bukan mo pamer.) Kemudian kira-kira gue mau jadi apa ke depannya (?).
Sejauh perjalanan hidup gue yang akan memasuki usia 30 tahun (jujur gue gak siap dengan perubahan menjadi angka 3 di depan usia ini. haha.), ternyata gue adalah bagian dari seorang aktivis, penggerak, advokat, penulis, pembicara dan sedikit jiwa pengusaha. Mari menyimak penjelasan "siapa gue" tersebut. Hehehe.
....
Pertama, Gue Aktivis. Sejarah di mulai pada bulan Mei tahun 2017 gue terpilih sebagai salah satu peserta "FCTC Youth Summit" dari 40 anak muda berbagai kota/kabupaten di Indonesia yang diselenggarakan di Bogor. Siapa sangka kegiatan itu menjadi awal mula langkah kaki dan hidup gue memulai peran sebagai aktivis.
Pelatihan tersebut membuka mata dan hati gue (cieee) bahwa negara ini mempunyai berbagai masalah, khususnya permasalahan kesehatan masyarakat. Salah satu diantaranya adalah rokok dan perilaku merokok yang menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat dan negara. Bagaimana tidak sejarah dan faktanya Industri Rokok memang sengaja menjual produk adiksi yang membuat masyarakat ketergantungan terhadap produknya. Hal tersebut juga akhirnya membuat pemerintah pun ketergantungan kepada pemasukkan (dosa kecanduan) yang tidak seberapa dibandingkan kerugian yang ditanggung negara akibat biaya kesehatan masyarakat yang hilang. Sejak saat itu gue berkomitmen untuk menyuarakan kebenaran tersebut. Namun sedihnya sampai hari ini industri rokok begitu leluasa menjual racun kepada kita masyarakat Indonesia di saat hampir seluruh negara-negara dunia mencegah/melarang/membatasi penjualan dan akses informasi produknya. Gue sangat menyarankan teman-teman membaca article FCTC WHO atau menonton film fakta sejarah "The Insider (1999)" buat tahu kejahatan Industri Rokok. ^^
Fakta lainnya, bahwa organisasi yang melaksanakan "FCTC Youth Summit" tahun 2017 itu, menjadi tempat gue bekerja saat ini sejak tahun 2019. Gimana ? Unik kan ? gue pun gak menyangkanya.
....
Kedua, Gue Penggerak. Setelah mengikuti rangkaian pelatihan "Youth Summit" tersebut, gue kembali ke Banggai melanjutkan aktivitas hidup seperti biasanya. Bekerja di usaha coffeshop milik teman tiap sore hingga malam, kongko-kongko (nge-gosip) dengan teman-teman baik saat libur dan aktivitas normal biasanya gue lakuin makan minum BAB tiap pagi hari. Eh.
Seiring berjalannya waktu, komitmen gue untuk menyuarakan perlindungan masyarakat dari bahaya adiksi rokok gue lakuin dengan langkah-langkah kecil mulai dari branding diri sebagai anti rokok, kemudian mengajak teman-teman muda lainnya di Banggai untuk bersama-sama menyuarakannya. Akhirnya pada akhir tahun 2017 bersama belasan teman-teman muda, gue memulai gerakan Banggai Generation on Tobacco Control (BGTC) di Banggai. BGTC hampir setiap hari minggu ikut serta berpartisipasi dan menyuarakan keresahan rokok dalam kegiatan Car Free Day (CFD) yang membuat BGTC semakin dikenali masyarakat, pemerintah dan sampai kepada pimpinan tertinggi Kabupaten Banggai bapak Bupati saat itu. Tak puas dengan sekedear sosialisasi atau kampanye bahaya rokok, dengan jumlah keanggotaan BGTC yang terus bertambah kami ingin menciptakan perubahan yaitu Kabupaten Banggai bebas Iklan, Promosi dan Sponsorship Rokok. Gue bersama teman-teman BGTC melakukan pengumpulan bukti-bukti iklam, promosi dan sponsorship rokok yang sangat banyak di pusat kota Banggai. Bukti-bukti itu kami suarakan dan kami sampaikan langsung kepada bapak Bupati Banggai. Apa hasilnya ? bapak Bupati Banggai mendengar suara kami dengan mengeluarkan peraturan larangan Iklan, Promosi & Sponsorship Rokok di Kabupatan Banggai pertengahan tahun 2019. Gue & teman-teman BGTC terharu!
Selain BGTC, di Banggai gue juga banyak terlibat di gerakan-gerakan lainnya. Gerakan pendidikan Relawan Oke & Penyala Banggai, Gerakan Literasi Babasal Mombasa, Gerakan Pelaku Seni SCREAM, bahkan Gue juga berhasil memulai munculnya Stand Up Comedy Luwuk (SUCL) Kabupaten Banggai di tahun 2016-2017. SUMPAH INI SERIUS!
Tapi mohon maaf entah kenapa gue udah gak bisa stand up lucu lagi setelah bermunculan teman-teman yang benar-benar lucu (padahal emang gak pernah lucu). HAHAHA. Jujur gue paling senang bisa memunculkan SUCL di Banggai di saat itu dan berdasarkan pantauan gue saat ini masih ada meski tinggal beberapa pelaku Comica yang perform. Jadi kangen masa-masa ALAY bersama mereka! Hahaha.
Di Nasional gue juga terlibat aktif di Gerakan Muda FCTC, Gerakan Mari Berbagi (GMB), Indonesia Youth Council for Tobacco Control (IYCTC), Forum Indonesia Muda (FIM). Tidak ada alasan buat gue mau terlibat di gerakan-gerakan kerelawanan ini selain, ya gue suka punya banyak teman bicara, mendengar cerita atau kisah inspiratif dan belajar dari mereka. Hehehe.
....
Ketiga, Gue Advokat. Dimulai dari munculnya BGTC sepanjang tahun 2018-2019 gue ngelakuin kampanye, sedikit riset dan akhirnya berhasil advokasi kebijakan larangan Iklan, Promosi, Sponsorship Rokok di Banggai. Sebenernya gue gak sadar kalo yang gue lakuin bersama temen-temen BGTC adalah proses Advokasi, sampai akhirnya gue belajar dan menyadari ketika melakukannya secara kerja profesional di tempat kerja gue saat ini. Mendorong adanya kebijakan perlindungan kesehatan anak dari bahaya Adiksi rokok berlandaskan data riset dan gerakan anak muda di Nasional maupun daerah.
Selain Banggai, gue juga mengadvokasi beberapa kota/kabupaten lainnya bersama teman-teman di daerah tersebut. Diantaranya Kota Ambon bersama Forum Anak Kota Ambon audiensi dengan PLJ Walikota Ambon tahun 2022. Kota Makassar bersama beberapa organisasi anak muda disana beraudiensi langsung dengan Walikota Makassar. Kota Malang bersama organisasi mahasiswa kesehatan masyarakat beraudiensi dengan Wakil Walikota Malang. Kota Denpasar, Kota Padang dan beberapa lainnya yg gue hanya terlibat di belakang layar. Hehehe.
Di Nasional, gue pernah mencegat Menteri Kesehatan (BGS) saat belia menghadiri kegiatan di salah satu Kementerian pada pertengahan tahun 2021 hanya untuk memberikan booklet identitas IYCTC dengan harapan sebagai partisipasi anak muda bermakna untuk kebijakan pengendalian tembakau. Beberapa bulan kemudian diundang makan malam bersama bapak menteri dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional tahun 2021. Pesan gue saat bapak menteri berusaha berkenalan dengan tamu undangan satu persatu saat itu "Pak Revisi PP 109 yaa!". Gue menggunakan metode advokasi singkat yaitu to the point kepada orang yang tidak punya waktu lama untuk berbincang-bincang. Gokils!
Hal lain advokasi yang tak kalah penting dan keren adalah menyampaikan pesan advokasi kepada kepala sekretariat negara di tahun 2021 yaitu bapak Moeldoko. Advokasi yang gue lakukan saat itu bersama tim kantor dan perwakilan anak muda dengan membawa lukisan mural ukuran 200x200cm langsung kepada beliau.
....
Keempat, Gue Penulis. Di awal tahun 2020 adalah momen capaian gue berhasil melahirkan mahakarya (yaelah biasa aja padahal. haha) novel komedi dari pengalaman pribadi dengan judul "10% Manusia" (silahkan beli bukunya di toko orange ataupun toko hijau. Hehe). Sepuluh Persen Manusia merupakan kumpulan tulisan yang gue tulis satu demi satu ceritanya sejak pertama kali gue dibeliin notebook oleh Oma gue di kelas 1 SMA tahun 2009. Sejak saat itu langsung berkeinginan untuk punya karya buku dan jadi penulis terkenal. hahaha. SUMPAH INI SERIUS!
Setelah terbit "10% Manusia" nyatanya gue gak berhenti menulis. Sambil belajar gue coba untuk menulis sedikit demi sedikit sajak-sajak puisi yang akhirnya berhasil juga gue terbitin jadi buku dengan judul "Dara & Sajak-sajak Cinta" di tahun 2022 (silahkan beli bukunya di toko orange ataupun toko hijau. Hehe). Di pekerjaan gue, gue juga nulis bersama tim untuk beberapa dokumen buku/bahan advokasi ataupun buku/dokumen panduan seperti salah satunya buku Panduan "Upaya Berhenti Merokok" untuk petugas PUSPAGA bersaman Kementerian PPPA.
Terbaru di akhir tahun 2024 ini, gue coba ikut kompetisi menulis puisi dari Ellunar Publisher dan ternyata berhasil terpilih dan masuk ke dalam buku antologi puisi "Kita, Kata dan Semesta Jilid II". Gue seneng banget, padahal merasa gak jago bikin puisi. Hahaha. Pernah juga di tahun 2017 coba ikut apply tulisan puisi di event Makassar Internasional Writer Festival (MIWF), ternyata terpilih juga dan masuk ke dalam buku antologi puisi MIWF tahun itu. Hihihi.
Selain itu gue juga nulis segala keluh kesah dan kegalauan cinta monyet di blog gue yang udah hilang (gue juga gak tahu kenapa bisa hilang). Tapi gue bersyukur soalnya banyak tulisan tentang aib di blog itu. HAHAHA. Kemudian sekarang blog ini yang gue jadikan tempat mencurahkan segala isi kepala yang mengganggu hidup ini namun dengan tetap normal. HAHAHA.
Bagi gue nulis adalah mereduksi segala emosi untuk menjadi "plong" atau tenang. Hehehe. Dan saat ini gue sedang menulis kelanjutan dari buku 10% Manusia yang belum tahu kapan selesai. Hahaha. Gue juga nulis buku untuk anak gue Naya, mohon doakan bisa cepat selesai. Aamiin. Hehehe.
....
Kelima, Gue Pembicara. Perjalanan gue sebagai aktivis, penggerak sekaligus di pekerjaan profesional gue pada akhirnya membawa gue untuk bisa dan siap tampil di depan banyak orang baik secara langsung maupun secara virtual. Tentunya gue tampil sesuai dengan kemampuan bidang yang gue kuasai atau juga terkadang memberi motivasi berdasarkan capaian-capaian yang gue berhasil lakuin.
Sebagai Extrovert rasanya gue gak pernah habis energi untuk bicara di depan banyak orang. Hahaha. Cuman sering nerveous aja kalo mo dipanggil atau diperkenalkan. Tapi setelah waktu diberikan ke gue, rasanya gue bisa jadi televisi yang bicara tanpa meskipun gak ada yang nonton. Sampai akhirnya moderator berpura-pura batuk atau mengingatkan secara langsung durasi waktu gue yang kelewatan. Hahaha. SUMPAH INI SERIUS!
Bidang pembahasan yang bisa gue bicarakan sampai saat ini diantaranya, tentu pertama tentang pengendalian tembakau atau masalah rokok di Indonesia maupun secara global. Biasanya juga bicara tentang kesehatan remaja secara umum. Gue juga sering bicara kepemudaan terkait bagaimana partisipasi kaum muda yang bermakna (Meaningful Youth Participation). Selain itu gue juga cukup mampu bicara tentang kepemimpinan dan organisasi, sebab gue juga punya pengalaman dan banyak belajar materi kepemimpinan dan pengembangan organisasi kepemudaan yang ada di circle-circle gerakan yang gue ikuti sampai saat ini. So, boleh banget kalo mo kerjasama atau kolaborasi bincang-bincang dengan gue ya gaes. Tenang aja, gak perlu mikirin harga. Gue cukup bisa diberi perjalanan pulang - pergi aja, insyaaAllah gue penuhi. Hihihi. Gue mo banyakin amal jariyah, biar bisa masuk surga dengan lancar kalo gue mati. Asek!
....
Keenam, Gue memiliki nafsu Pengusaha. Salah satu pengalaman hidup yang telah gue lewati dengan penuh tantangan dan pembelajaran berbisnis adalah pada akhir tahun 2020 gue mencoba berani memulai bisnis makanan kaki lima yang gue beri nama "Kangen Angkringan". Bisnis makanan Angkringan itu adalah intuisi di dalam kepala gue yang berbulan-bulan terus menghantui. Ntahlah, mungkin karna saat itu gue lagi jomlo. Hahaha.
Uniknya intuisi berdagang Angkringan itu harus gue lakuin di Banggai. Hahaha. Memang banyak yang mengatakan aneh, sebab gue kan kerja di Jakarta, ngapain gue buka Angkringan di Banggai ya (?). Hahaha. Jawabannya saat itu adalah gue merasa perlu punya usaha yang berbeda dan jadi yang pertama di Banggai. Selain itu juga dengan harapan "Kangen Angkringan" bisa berkembang memiliki cabang-cabang di kota/daerah lainnya jika berhasil. Namun alhasil "Kangen Angkringan" hanya bisa bertahan selama kurang lebih 1 tahun di Banggai karena gue yang gak mampu manage dengan kontrol jarak jauh. Gue mengalami banyak kerugian dan hal-hal yang sangat disayangkan terjadi sehingga gue memutuskan untuk hentikan usaha "Kangen Angkringan" (sepertinya ini menarik untuk jadi tulisan sendiri kali ya?)." Namun intinya gue sudah belajar memulai sebuah bisnis bahkan dengan cara kontrol jarak jauh. Gue rasa itu bisa jadi bekal baik buat gue mulai bisnis ke depan. Aamiin.
Selain Kangen Angkringan, gue juga sering berdagang random. Gue bisa tiba-tiba jualan pulsa dengan harga sesuai nominalnya, jualan kaos dengan quotes gue sendiri, jualan parfum, jualan buku yang udah gue baca, dan lain-lain. Sampai nawarin jualan orang lain ke temen-temen gue juga. Hahaha. Sumpah serandom itu. Dan belakangan ini, semenjak gue menikahi seorang gadis asal Garut yang memiliki ibu pengusaha Catering, gue jualan makanan Cateringnya atau jajanan Garut di Kantor gue. HAHAHA. SUMPAH INI SERIUS!
Kalian yang lagi baca tulisan ini kalo mau coba Bakso Aci, Siomay, Rolade, Bola-bola, Bistik, atau jajanan asli Garut kayak Cimol Bojot, Seblak, Moring, Cuanki, Krupuk Kulit, Tutut, Burayot boleh banget hubungi gue. Gue bakalan siap layani orderan anda dengan tidak mengecewakan cita rasa dagangan yang gue jual. Ralat. Gue dan istri gue. HAHAHA.
....
Demikianlah tulisan terpanjang pertama kali di blog gue ini. Tulisan kali ini mungkin juga bagian dari sebuah refleksi perjalanan kehidupan gue sampai dengan hari ini. Gue bersyukur atas apa yang telah gue lalui sejauh ini. Gue mengapresiasi diri gue atas setiap keberanian mengambil langkah dan kesempatan-kesempatan baik yang datang. Gue belajar dari berbagai hal-hal baik maupun hal-hal buruk dalam perjalanan hidup ini. Gue masih ingin terus bertumbuh selama gue masih mampu di dalam hidup ini. Mohon doanya ya teman-teman. Cheeers!
....
Jadi "SIAPA AKU SEBENARNYA?"
Aku adalah Rama Tantra Salaksa Solikin. Seorang Ayah dari gadis perempuan kecil yang sebentar lagi berusia kepala 3 di akhir bulan Maret mendatang. Tolong siapin kado buat gue yak. HAHAHA.
SUMPAH INI SERIUS!
Rabu, 1 Januari 2025
Comments
Post a Comment