"MEMINTA MAAF DAN MEMAAFKAN"

Setiap orang pasti melakukan kesalahan. Disengaja ataupun tidak disengaja. Sekali, dua kali ataupun berulang-ulang kali. 

Sebagai seorang muslim saya mensyukuri ke Maha Besar-an Allah dengan salah satu sifat-Nya yaitu Maha Pemaaf. Bahkan kita diberikan kesempatan dan waktu untuk dapat menghapus kesalahan-kesalahan diri kita di bulan Ramadhan hingga puncaknya adalah perayaan kemenangan atas diri kita yaitu Hari Raya Idul Fitri. 

Selama bulan Ramadhan selain kita berjuang memerangi hawa nafsu melalui berpuasa, tentu kita juga banyak beramal soleh dan berdzikir demi untuk membersihkan diri kita dari segala perbuatan-perbuatan salah dan dosa yang pernah kita lakukan. Hingga akhirnya kita menjadi "fitrah" kembali atau bersih dan suci pada Hari Raya Idul Fitri dengan keyakinan kita bahwa Allah Subhanahuwataala telah memaafkan dan mengampuni kesalahan-kesalahan kita. Aamiin. 

Btw, mumpung masih syawal, saya bersama keluarga kecil saya mengucapkan Selamat Lebaran Idul Fitri 1446 H. Semoga kita semua berhasil mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahuwata'ala atas kesalahan diri kita semua. Mohon maaf lahir dan batin jika kami mempunyai kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Hehehe. (bisa ya menyisipkan paragrah ini di tulisan. Wkwk). 

....

Mari kita kembali ke topik. 

Perihal meminta maaf atau memaafkan atas kesalahan diri kita sendiri maupun kesalahan orang lain nyatanya bukan sesuatu yang mudah. Ada banyak orang yang sulit untuk meminta maaf ketika ia melakukan kesalahan. Dan sebaliknya ada banyak orang yang sulit memafkan ketika ada orang lain yang melakukan kesalahan kepada dirinya. Saya sendiri mau mengakui bahwa saya kesulitan untuk meminta maaf dari kesalahan-kesalahan kecil yang saya lakukan terhadap orang lain. Bahkan seringnya kesalahan kecil itu kepada Istri saya sendiri. Sehingga memicu peperangan dunia rumah tangga ke sekian-sekian kalinya. Hahaha. 

Namun sebaliknya, untuk hal memaafkan saya sangat mudah memaafkan. Alasan dan prinsip sederhana saya adalah karena saya tidak ingin memiliki musuh di dunia ini. Tsah! Sok iye. Hahaha. Tapi sumpah ini serius. Bagi saya memikirkan kesalahan orang lain itu menambah beban pikiran kehidupan pribadi saya. Makanya saya memilih untuk memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain tersebut. Tanpa harus orang tersebut meminta maaf ke saya. Ya, jelas ada rasa kesal, marah, dongkol, atau menggerutu atas kesalahan orang lain. Namun itu hanyalah sesaat. Saya bisa mengelola emosi itu agar tidak berlarut panjang di hati dan pikiran saya kemudian menjadi dilupakan. Jadi mudah untuk memaafkan. 

....

Berbeda dengan meminta maaf. Entah kenapa saya merasa lidah ini kelu untuk mengucapkan "maaf" secara langsung dan spontan (UHUY!) saat melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Namun jika kesalahan hal-hal yang besar bisa spontan (UHUY!) meminta maaf. 

Kesalahan-kesalahan kecil versi saya diantaranya seperti ; salah ucap yang ternyata menyakiti perasaan orang lain, boros beli kopi tanpa diketahui istri (udah kecanduan euy. haha), ketiduran, mageran dan sebagainya yang terlupakan. Hihihi.

Kesalahan-kesalahan besar versi saya diantaranya ; lupa bayar hutang (hikshiks), salah/tidak berhasil dalam pekerjaan, atau yang baru saja terjadi yaitu membuat body mobil mertua penyok dan tergores karena gagal markir ke garasi mobil yang sempit. Hikhshikshiks. Sumpah ini serius. Kejadian tersebut benar-benar harus segera meminta maaf dan bertanggungjawab atas kesalahan itu. Yaitu melakukan perbaikan mobil dengan biaya yang besar. HAHAHA. SEDIH. 

Namun seiring berjalannya waktu, alhamdulillah saya sudah bisa untuk meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kecil yang saya lakukan. Dan saya terus memperbaiki diri pada hal tersebut. Meskipun masih sering terlambat menyadari kesalahan-kesalahan kecil. Hehe. 

....

Saya yakin pengakuan diri saya diatas mungkin juga dilakukan ataupun dialami oleh banyak orang lainnya. Mudah memaafkan tetapi sulit meminta maaf. Atau sebaliknya mudah meminta maaf tetapi sulit memaafkan. Namun sikap yang paling baik tentu adalah orang mudah meminta maaf dan mudah pula untuk memaafkan. 

Seseorang yang mudah meminta maaf adalah seseorang yang peka atas kesalahan dirinya dan tidak ingin membuat masalah di hidupnya. Seseorang yang mudah memaafkan adalah seseorang yang menyadari bahwa kita manusia yang tidak sempurna. Maka mudah memaafkan adalah bentuk menerima ketidaksempurnaan orang lain di hidup ini. Sayangnya sikap mudah meminta maaf dan memaafkan yang baik ini sering tidak diiringi dengan kesadaran jiwa dan hati nurani. 

....

Kita bisa menemukan orang-orang yang meminta maaf karena dipaksa atau ditekan padahal ia tidak melakukan kesalahan. Biasanya seringkali terjadi pada orang-orang yang tidak memiliki kuasa atau lemah secara individu maupun financial. Sehingga menghukumi orang-orang tersebut untuk mengalah dan harus meminta maaf agar permasalahan bisa selesai. 

Sungguh saya berharap hal-hal seperti ini tidak dijadikan sesuatu yang wajar/normal di dalam berbangsa dan bernegara kita. Janganlah kalian yang memiliki kuasa maupun kemampuan financial melakukan kebohongan demi menyelamatkan diri sendiri. Sebab kebenaran harus selalu pada garis kebenaran dan kesalahan harus selalu pada garis sanksi yang tepat sebagai ganjaran agar jera. Tsah! Apa ini. Hahaha. 

....

Kita juga bisa menemukan orang-orang yang memaafkan namun hanya melalui lisannya. Sementara di hati, pikiran dan postingan media sosialnya masih saja menggerutu terhadap kesalahan orang lain tersebut. 

Sungguh saya juga berharap hal seperti ini tidak menjadi kebiasaan yang wajar/normal. Setiap kita pasti memiliki kesalahan. Bisa jadi suatu saat nanti, diri kita sendiri yang membutuhkan maaf dari orang lain. Lantas mengapa kita sulit untuk ikhlas (?). 

....

Sebagai penutup tulisan ini, saya mendoakan semoga kita semua bisa menjadi manusia yang sadar terhadap kesalahan-kesalahan diri kita dan kita mampu untuk meminta maaf. Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang penuh kasih dan rendah hati agar mampu dan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Bukankah Allah Subhanahuwata'ala telah menjanjikan kita banyak pahala dan manfaat yang baik bagi kita-kita yang mau mengakui kesalahan dan bisa memaafkan kesalahan orang lain ? Hehehe.

Sekian. Terima kasih. 

Salam #TemanSabar 

Comments

Popular posts from this blog

"MENDUA TIDAK MASALAH"

"HELLO 2025, SIAPA AKU ?"

"KESEMPATAN DAN INTEGRITAS"