"SEBUAH RENCANA"


Seharusnya sudah begitu banyak teman yang kita miliki sejak masa anak-anak hingga saat ini usia menjadi dewasa. Gue sendiri merasa sudah memiliki lebih dari seribu orang teman jika dilihat dari Instagram & facebook gue. Meskipun puluhan diantaranya adalah followers dengan akun yang gak jelas. Akun peninggi badan, pemutih kulit, pembersih jerawat hingga obat kuat ada di followers gue. Ini membuktikkan bahwa ada kemajuan cara berdagang di era digital saat ini atau mereka memang melihat gue membutuhkan obat-obatan itu. KEREN!

Mari kita lupakan tentang followers gak jelas yang pernah menawarkan obat kuat itu. Tulisan kali ini menceritakan sebuah pertemanan gue yang telah berjalan hingga menuju tahun ke-11 di usia gue yang sudah 25 tahun dan jomlo (ini informasi paling penting).

Semalam setelah selesai sholat tarwih sendirian di kosan gue di Jakarta yang saat ini tidak bisa melakukan sholat berjamaah di masjid, gue menghubungi teman-teman masa SMP gue yang selalu memberi tawa kalo pas kumpul bareng. Tak ada yang tahu dan tak ada yang merencanakan sebuah humor untuk membuat kita tertawa hingga terbahak-bahak setiap kita kumpul bareng. Percayalah hal ini menjadi salah satu kekuatan rindu diantara kami untuk bisa berkumpul bersama.

Pertemanan gue dengan mereka di mulai saat gue  kelas III SMP. Sebenernya beberapa diantara kita memang sudah mengenal satu sama lain, hanya saja belum sangat dekat dekat dekat seperti saat ini. Kecuali satu orang teman gue yang paling selalu gue rindukan sampai hari ini. Gue yakin dia sedang berada di tempat yang baik saat ini dan juga sedang menunggu kita semua untuk berkumpul bersama lagi. Gila. Menulis bagian ini gue bener-bener merasa rindu banget sosok dia. Jujur terkadang gue merasa dia masih ada diantara kita. Semoga kita bisa berkumpul lagi di tempat yang baik brader (baca : teman & kado diantara). Aamiin.

Pertemanan kita berjumlah 12 orang. Dan, uniknya jumlah kita seimbang dengan 6 orang laki-laki & 6 orang perempuan. Mungkin ini yang dinamakan kesetaraan gender. Hahaha!

Kemudian jumlah ini tidak pernah berubah semenjak kita sah sebagai anggota tetap pada tahun baru 2009 ketika kita kelas III SMP. Meskipun ada banyak abege-abege lain yang berkeinginan bergabung saat itu, kita harus memohon maaf bahwa kita tidak bisa menerima anggota baru. Sejak saat itu kita menjadi salah satu genk special yang sejajar dengan genk-genk lainnya di sekolah. Bisa dibayangkan lah yaa, bagaimana kita mendapat sorotan di sekolah sebagai genk baru yang seimbang antara laki-laki dan perempuan kemudian gue ada di dalamnya.

Satu hal yang berubah dalam hidup gue saat itu adalah gue menjadi salah satu siswa abege yang mulai dikenal banyak teman-teman lainnya. Percayalah bahwa gue sebelumnya adalah cowok cemen yang tidak pinter, sama sekali tidak memiliki bakat dan sangat tidak dikenali di sekolah waktu itu. Sampai terkadang ada guru yang lupa kalo gue adalah siswanya.
“RAMA siapa ? yang ibu tahu TANTRA.”  Kata guru.
“Itu nama saya bu. Puft!” gue.

Semenjak memiliki geng itu, gue mulai memiliki rasa percaya diri karena memiliki teman dekat dan akrab. Beberapa diantara kita adalah siswa yang dikenal hampir seluruh siswa lainnya dan guru di sekolah yang membuat gue lebih percaya diri untuk jalan-jalan keliling sekolah. Gue mulai dari Alen.

Alen atau Budi. Terserah kalian mau panggil nama dia yang mana dia pasti menengok. Asal jangan panggil “SUCI”. Niscaya dia akan langsung berubah. Hahaha. Bercanda gaes.
Alen adalah salah satu siswa terkenal dan populer di sekolah waktu itu. Semua guru mengenal dia. Semua pedagang kantin mengenal dia. Semua abang-abang bentor juga mengenal dia (bentor = becak motor). Gue merasa dia bener-bener cowok berkharisma di sekolah waktu itu. Meskipun akhirnya gue tahu dia sering minta contekan pas ujian setelah kita sekelas. Alen adalah laki-laki yang berpostur lebih diantara kita. Dan itu tidak memungkinkan bagi kita laki-laki lain untuk bisa meminjam celana dia. Karena pasti akan sangat longgar.

Kedua, Eki atau Rezky. Dia adalah salah satu siswa dari kelas khusus yang berarti anak pintar. Dia juga salah satu siswa yang dikenal guru-guru di sekolah. Hobby menyanyikan lagu milik band ST12 pada jaman itu. Dia juga dikenal memiliki rambut jabrik yang tidak bisa dibuat rapi. Tapi ternyata dia juga sering minta contekan pas ujian setelah kita sekelas. Kemudian gue dan Eki sering berduet nanyi lagu ST12 dengan peresapan lagu yang dalam. The Pasto.

Ketiga, Vebri atau Vejong. Jangan tanya nama arti nama panggilannya yang “Vejong”. Gue juga gak tahu. Gue melihat Vebri adalah temen baik Alen. Mereka sering bersama dan memiliki lingkungan pertemanan dan popularitas yang sama di sekolah saat itu. Dia sangat memahami dunia otomotif. Bahkan dia pernah mencoba menjadi pembalab. Ini serius pernah. Pokoknya kalo tentang otomotif, Vebri bisa mengajarkan kita ilmu pengetahuan. Dan ternyata dia juga sering minta contekan pas ujian setelah kita sekelas. Hahaha.   

Keempat, Arifin. Seperti namanya, Arif atau artinya bijaksana. Diantara kita ber-12 gue merasa Arifin benar-benar yang paling bijaksana bahkan hingga hari ini. Malah dia sekarang menjadi tempat bertanya tentang agama dari kita semua. Gue inget banget, kalo Arifin pernah tiba-tiba mendapat tamparan dari guru matematika gara-gara kesalahpahaman bercanda ketika pelajaran berlangsung. Gue yakin Arifin tidak bersalah, juga bu Guru Matematika kami saat itu tidak bersalah. Hawa nafsu syaiton yang menyebabkan tidak terkontrol emosional. Tsah! Kenapa gue bisa nulis spiritual di paraghraf ini yak. Hehehe.

Kelima, gue. Sudah gue jelasin di paraghraf-paraghraf sebelumnya. Gue bukan siapa-siapa. Tidak terkenal dan dikenal. Tidak memiliki bakat. Kecuali pernah tidak kompak dengan teman sebangku membuat sebuah alasan untuk berbohong ketika terlambat masuk kelas waktu itu.  

Keenam, Chip. Gue akan tulis dia di bagian akhir.

Ketujuh, kita ke perempuan pertama. Fani. Kalo kalian bertanya siapa yang menginisiasi genk pertemanan kita hingga saat ini, jawabannya adalah Fani. Dari dialah pertemanan kita muncul dan terbentuk. Fani memiliki pertemanan yang cukup banyak di sekolah waktu itu. Gue melihat dia sosok perempuan yang pandai berteman dengan anak-anak kalangan atas juga anak-anak akar rumput kayak gue ini. Makanya gue berhasil bergabung di geng ini. Tapi ternyata di juga sering minta contekan pas ujian setelah kita sekelas. Hahaha.

Kedelapan, Febby. Febby adalah teman Fani. Teman gue juga. Yaiyalah! Tidak ada yang gue inget detail tentang Febby selain dia adalah mantan yang mutusin gue ketika lagi ganti baju pakaian olahraga di sekolah pas kelas I SMP waktu itu (baca = 10% Manusia). Tapi sesuatu yang kita semua ingat tentang Febby adalah selalu mengadakan “open house” (makan-makan) di rumahnya setelah hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Ini sangat membahagiakan bagi kami. Dia juga sering minta contekan pas ujian ketika kita sekelas. Hahaha.

Kesembilan, Nana. Nana adalah tetangga Febby waktu itu. Karena tetanggaan akhirnya mereka berteman.  Nana perempuan yang sering bercanda menggoda Alen. Bahkan biasanya gantian, Alen yang menggoda Nana. Tapi sepertinya candaan-candaan itu sudah tidak bisa lagi dilakukan sekarang, karena Alen yang sudah berstatus seorang ayah dari buah hatinya. Tapi gue bisa melihat antara Nana & Alen masih berteman baik seperti biasanya juga dengan kita semua. Nana juga sering minta contekan ujian pas kita sekelas waktu itu. Hahaha

Ke-Sepuluh, Nuko. Nama aslinya Nurhayati. Tapi dia bukan kekasih Zainudin korban novel tenggelamnya Kapal Van Deer Wijk. Cita-cita dia yang paling gue inget  adalah menjadi kekasih Afgan seorang penyanyi “Terima Kasih Cinta” ketika baru pertama kali muncul. Diantara kami mungkin dia perempuan yang sangat aktif, banyak bicara. Dia juga sering minta contekan ujian pas kita sekelas waktu itu. Hahaha

Ke-Sebelas, Dewi. Tapi kita lebih suka memanggilnya “Dedew”. Dedew pernah menjalin hubungan cinta monyet dengan Vebri. Dan pengalaman hubungan cinta itu membuat bumbu pertemanan antara kita lebih menarik dan lucu dengan kehadiran mereka berdua apalagi ketika kumpul bareng seperi saat Video Call semalem. Vebri selalu menggoda Dedew, kemudian Dedew terkadang membalas ketus, eh tapi jadi malu-malu. Eaa. Hahhaha. Gue merasa Dedew adalah perempuan yang paling manja diantara kita tapi sejatinya dia strong. Jangan tanya lagi, Dedew yang paling sering minta contekan ujian pas kita sekelas. Hahaha.

Ke-Duabelas, Angel. Gue merasakan Angel adalah pelengkap diantara kita. Selain kita menganut kesetaraan gender, kita juga memegang toleransi karena dia yang berbeda keyakinan diantara kita semua. Dia  perempuan yang sedikit bicara namun banyak tertawa. Dia benar-benar perempuan baik. Gue gak inget, apakah dia pernah minta contekan pas ujian. Tapi yang jelas kita pernah sekelas waktu itu. Hahaha.

Setelah 11 orang yang gue tulis diatas termasuk gue. Kita kembali pada orang ke-enam, yaitu Chip. Chip adalah sebenar-benarnya seorang teman  bagi gue dan gue yakin bagi kita semua. Chip adalah laki-laki yang paling pandai memicu tawa di setiap kita berkumpul bersama. Dia selalu hadir dengan sesuatu yang tidak kita duga-duga. Dia adalah teman yang gue miliki pertama kali ketika tinggal di Gorontalo. Chip dan gue sering merasakan hal yang sama dalam di dalam lingkaran pertemanan ini. Bahwa dia bukan siapa-siapa. Dia tidak dikenal dan terkenal di lingkungan sekolah waktu itu. Dia tidak memiliki bakat apa-apa. Dan dia adalah teman sebangku gue yang tidak kompak membuat alasan sama ketika terlambat masuk kelas yang gue tulis di paraghraf gue.

Chip sudah lebih dari setahun pergi lebih dulu meninggalkan kita di dunia saat ini. Tapi chip tidak pernah pergi dari dalam hati kita selamanya. Gue yakin bahwa kita semua pasti mendoakan dia dan ingin bisa bertemu berkumpul bersama lagi dengan dia. Hehehe.

Dari semua paraghraf yang sudah gue tulis diatas, ternyata sifat dan karakter kita tidak ada yang berubah hingga tadi malam ketika kita berbincang bersama melalui handphone. Hanya 3 orang diantara kita yaitu Arifin, Alen dan Febby telah lebih dulu mengakhiri masa lajangnya dengan kekasih hati yang mereka pilih dan sudah memiliki buah hatinya. Alhamdulillah.

Semalam kita kembali berbincang mengingat masa-masa kebersamaan yang sudah berlalu penuh drama dan komedi. Bahwa kita semua pernah sekelas di kelas IX B. Bahwa kita semua punya banyak pengalaman di Sekolah Menengah Pertama yang sama. Juga kita semua pernah minta contekan saat ujian. Hahaha.

Sekarang kita menuju 11 tahun pertemanan. Ralat. Harus diganti persahabatan. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan umur panjang untuk bisa menikmati kembali rindu pertemuan-pertemuan penuh drama dan kekonyolan yang kita buat sendiri. Mari berdoa bersama untuk kita satu sama lain agar bisa sampai pada usia 17 tahun yang kita impikan. Sukses, berkeluarga dan tetap menjadi diri kita masing-masing tanpa melukai persahabatan yang sudah kita mulai ini. Sampai jumpa pada percakapan-percakapan usia 17 tahun persahabatan kita. Aamiin.

Terakhir, genk ini kami beri nama “FRIENDLY”.





(Jakarta, 21 Mei 2020)

Comments

Popular posts from this blog

"MENDUA TIDAK MASALAH"

"HELLO 2025, SIAPA AKU ?"

"KESEMPATAN DAN INTEGRITAS"