"AYAM"

Setelah mengeluarkan buku novel komedi berjudul “10% Manusia”, gue merasa sangat jarang menulis komedi kembali. Nah spesial di perjalanan gue usia 27 tahun ini, gue mencoba menulis komedi (lagi). Semoga berhasil.

Jadi gue baru saja menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat dekat di kehidupan manusia. Ada yang menganggapnya penting dan ada yang menganggapnya biasa saja yaitu Ayam.

Ternyata ayam bukan hanya menjadi makhluk (hewan) ciptaan tuhan yang hidup di dunia ini berdampingan dengan kita manusia. Mereka tidak hanya sekedar yang kita temui di jalanan, di kebun, di tempat sampah, di hutan, atau bertamu tanpa diundang datang ke teras rumahmu dan meinggalkan PUP. Sungguh kurang ajar.

Lebih dari itu.

Ayam berhasil mendominasi pilihan menu makanan kita di muka bumi ini. Mulai dari ayam goreng biasa, ayam goreng tepung krispi, ayam goreng sambal, ayam goreng kecap, sate ayam, sup ayam, soto ayam, RW ayam, mie ayam, mie instan rasa ayam dan masih banyak lagi (boleh bantu tulis di komentar). Bahkan menjadi makanan favorite anak gue. Eh Ralat. Gue belom punya anak. Bahkan menjadi makanan favorite anak orang lain. Nah. Tepat.

Lebih dari itu.

Ayam telah berhasil mensukseskan banyak orang pengusaha dengan menggunakan kata ‘ayam’ maupun ‘gambar ayam’ menjadi brand produk mereka. Gue gak perlu sebut contohnya satu persembilan. Karena cukup banyak dan tidak dapat bayaran promosinya. Mohon DM jika ada pengusaha ayam yang membaca ini butuh di promosikan. Hehehe.

Lebih dari itu.  

Ayam juga berhasil menjadi begitu sangat dekat dengan kita di rumah. Mulai dari lukisan ayam, mangkuk/piring/ bergambar ayam, bantal berbentuk ayam, celengan ayam, pakaian rumah (ada gambar ayam), sampul buku tulis anak (gambar ayam), meja belajar (gambar ayam), mainan anak (berbentuk ayam), peci sholat anak (bordir ayam), bumbu dapur (rasa ayam), kemoceng rumah (bulu ayam), pantun milik Janjrit di film Upin-ipin (ada kata ayamnya) dan masih banyak lagi (boleh bantu tulis di komentar).

Lebih dari itu.

Ayam makhluk yang tidak pernah sadar bahwa dia melakukan kesalahan. Mulai dari menyeberang di jalanan dengan tiba-tiba yang membahayakan pengendara jalanan. Melakukan perbuatan asusila (kawin) di publik, kenapa gak ke KUA dulu. Memakan makanan milik pedagang yang kemudian ia mendapat lemparan sandal atau batu oleh pedagangnya. Bebas PUP dimana aja, kapan saja, bersama siapa saja tidak dikenai biaya. Bahkan kadang ada di sandal kita. Sungguh kurang ajar.

Dan biasanya ketika kita mengusir atau memarahinya, ayam itu hanya akan memberi kita tatapan kosong dan kelihatan bego. Kemudian ia akan balik lagi dengan tanpa dosa. Coba deh besok kalo ketemu ayam, kalian usir terus kalian beri ia tatapan kosong. Pasti. Kalian sama seperti ayam. Bego.

Lebih dari itu.

Ayam nyatanya tidak mudah ditangkap. Pernah gue udah berlima bareng temen-temen gue mengepung satu ekor ayam untuk digoreng, ternyata dia bisa terbang melintasi kepala kami. Hebat. Akhirnya ia bisa berumur panjang dan merayakan ulang tahun ke 27 hari ini. Lah. Kok ?

Lebih dari itu.

Tenyata ayam juga bisa ikut lomba. Mereka bisa saling adu suara siapa yang terindah untuk diperdengarkan kepada kita. Bahkan diantara mereka ada yang berhasil sampai masuk ke studio rekaman untuk di rekam suaranya menjadi sebuah nada lagu yang indah. Coba deh kalian googling atau cari di youtube suara ayam. Pasti banyak.

Gue inget ada yang nadanya “kok … kokk kokk kokk … kokk .. kokk .. kokok ...” dengan irama 2/4. Silahkan coba mainkan nadanya sendiri.  Pasti sangat indah dan bodoh. Hahaha.

Lebih dari itu.

Ayam juga bisa menakut-nakuti kita manusia. Konon katanya jika mendengar suara anak ayam di tengah malam itu adalah kuntilanak. Mungkin sebenernya saat itu kuntilanak sedang lapar dan memakan ibu ayam, sehingga anak ayam bersedih dan menangis dengan suaranya. Mungkin. Namanya juga usaha menulis komedi.

Tapi yang serius dan benar bahwa ayam bisa menakut-nakuti temen gue. Bahkan sangking takutnya ia sama ayam, indera pendengarannya terhadap keberadaan ayam sangat tajam. Pernah dalam satu perjalanan ke desa, temen gue udah feeling akan ada banyak ayam disana. Ia minta tolong ke gue untuk diberi pengamanan dari serangan ayam-ayam. Dan benar, ada banyak ayam disana karena kita mendatangi seorang warga pengusaha ayam.

Seketika gue menjadi pasukan pengamanan persahabatan dari ayam kampret, atau disingkat PASPAMPRET.

KYYAAAAAAAAA!!!! Heempt.

Gue berhasil menyelamatkan sahabat dari ayam, tapi tidak berhasil selamat dari tahi ayam. Cukup sampai disini.

Oh belum.

Masih ada yang lebih daripada itu.

Ayam juga berhasil memecah belah teori ilmu pengetahuan manusia. Bahwa mana yang terlebih dahulu ada di dunia ini antara AYAM atau TELUR AYAM atau jodoh kamu ? Eh.

Terima kasih.




Comments

Popular posts from this blog

"MENDUA TIDAK MASALAH"

"HELLO 2025, SIAPA AKU ?"

"KESEMPATAN DAN INTEGRITAS"